Wire Rope Hoist dan Chain Hoist.
Wire rope hoist atau chain hoist ? Tentunya pernah terbersit mengenai hal tersebut saat kita diharuskan untuk memilih salah satu diantara dua tipe hoist yang banyak terdapat di pasaran. Walaupun keduanya sama-sama digunakan untuk mengangkat barang, terdapat beberapa perbedaan mendasar yang dapat kita jadikan acuan dalam memilih tipe hoist yang sesuai dengan kebutuhan kita. Berikut ini adalah perbedaan, kelebihan dan kekurangan wire rope hoist dan chain hoist.
Wire Rope Hoist.
Tipe ini banyak kita jumpai di industri manufaktur, pergudangan, konstruksi, pembangkit listrik dan pertambangan. Hoist ini menggunakan media tali kawat (sling) yang dipasangkan pada drum yang dihubungkan dengan motor dan gearbox sehingga dapat berputar dan mampu menggerakan beban naik atau turun. Untuk menahan beban agar tetap menggantung pada ketinggian tertentu maka digunakan rem / brake yang akan berfungsi saat aliran listrik ke motor hoist diputus atau terputus.
Hoist wire rope umumnya diproduksi dengan kapasitas standar mulai dari 1 ton hingga 80 ton. Diperlukan desain khusus untuk membuat hoist dengan kapasitas di atas 80 ton agar mendapatkan spesifikasi hoist yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Jenis ini terdiri dari stationary, monorail, dan double girder hoist. Monorail hoist umumnya diproduksi dengan kapasitas di bawah 15 ton sedangkan tipe double girder dibuat hingga kapasitas 250 ton, bahkan lebih.
Jika dibandingkan dengan chain hoist maka tipe wire rope relatif lebih baik jika digunakan pada area yang luas dan memerlukan alat bantu yang akan sering digunakan. Hal ini dimungkinkan karena tipe ini dapat diproduksi mulai dari Light, Medium, Heavy dan Very Heavy Duty Class. Bandingkan dengan chain hoist yang umumnya terbatas pada pemakaian Light Duty. Penentuan klasifikasi hoist tersebut berdasarkan FEM / ISO Class yang ditentukan berdasarkan seringnya pemakaian secara rutin dalam satu hari, serta berat beban rata-rata yang diangkat jika dibandingkan dengan kapasitas angkat maksimum.
Dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya ternyata wire rope hoist juga memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan saudaranya, yaitu chain hoist. Berikut adalah kekurangannya:
- Dengan sistem yang lebih kompleks maka harganya menjadi lebih mahal.
- Tidak efektif jika menggunakan trolley manual.
- Memerlukan sumber power atau listrik.
- Ukurannya relatif lebih besar dibanding chain hoist.
Chain Hoist.
Chain hoist sangat efektif digunakan pada bengkel, pabrik-pabrik, workshop kecil dan sebagai standby maintenance crane pada stasiun pengolahan air. Seperti namanya, tipe ini menggunakan rantai (chain) yang mampu bergerak naik turun secara manual atau dengan motor elektrik. Karena dapat dioperasikan secara manual, maka chain hoist banyak digunakan pada area / daerah yang tidak terdapat sumber listrik. Pada hoist versi manual, bentuknya yang ringkas memudahkan kita untuk memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain.
Kekurangan chain hoist yaitu:
- Kapasitas angkat relatif lebih kecil.
- Tinggi angkat terbatas, atau lebih pendek dibandingkan dengan tipe wire rope.
- Kecepatan angkat lebih rendah.